Senin, 28 November 2011

Komik Antik Sie Djin Koei Tjeng Tang Keng Po













Komik Antik Sie Djin Koei Tjeng Tang Keng Po
Lengkap dan Tamat
Penerbit Keng Po Djakarta
Tahun : 1952 (diperkirakan)
Karya : Siauw Tik Kwie alias Oto Suastika
Jumlah buku 6
Kondisi : cukup baik, hanya ada lubang pada sampul jilid 6, bagian kanan tengah
Harga : 540.000,- untuk semuanya
SUDAH TERJUAL

Siauw Tik Kwie alias Oto Swastika

Siauw Tik Kwie lahir di Solo pada tahun 1913. Ia tumbuh menjadi seorang pemuda yang berbakat pada seni lukis dan spiritual. Ia banyak mempelajari Kong Hu Cu, Budha dan Ajaran Ki Ageng Suryomentaram.

Di Indonsia, kisah Sie Djin Koei diadaptasi ke dalam bahasa Jawa dan dikenal dengan nama Pangeran Joko Sudiro.

Pada awal mulanya komik Sie Djin Koei dimuat secara bersambung di majalah Star Weekly, pada 1954-1961. Jumlah halamannya mencapai 700 halaman dan lama pembuatannya adalah 7 tahun. Rekor terlama dalam hal bikin komik.

Setiap minggunya Siauw Tik Kwie melukis diatas kertas ukuran plano (sekitar 1 meter) untuk komik ini. Alat lukisnya adalah mopit (sejenis pena china) dan tintanya adalah tinta china. Dan selama 7 tahun itu dia tidak pernah absen sekalipun. Setiap minggunya Siauw Tik Kwie bikin 2 halaman, sehingga dalam sebulan bisa diperoleh 8 halaman naskah.

Honorarium naskah komik Sie Djin Koei berapa ? Ternyata cukup untuk hidup 1 bulan, yaitu 8 kali Rp 7,5 = Rp 60,- rupiah.

Nama Si Jin Kui diidentikkan dengan Siauw Tik Kwie. Pada waktu ia membeli tiket di airport, petugas di situ menegurnya: Eh.., Si Jin Kui mau terbang kemana? Tatkala Ny. Siauw Tik Kwie membeli obat di apotik, asisten apoteker bertanya: Si Jin Kui sakit ya? Sampaipun pada waktu Siauw Tik Kwie dirawat di rumah sakit, para jururawat mengolok-oloknya Wah…, Si Jin Kui kok bisa sakit.

Waktu itu Siauw Tik Kwie menderita penyakit gangguan pada urat syarat yang menurut dokter syarafnya terjepit di antara sendi tulang. Untuk itu ia dirawat selama hampir satu bulan. Ketika hampir sembuh ia merasa agak kesepian, iseng-iseng dibuatnya gambar sketsa dari kawan pasien sekamarnya. Hal tersebut menarik perhatian para perawat yang juga meminta dilukiskan wajah mereka masing-masing. Seorang demi seorang digambarnya sehingga membuatnya kewalahan. Hal itu menjadi buah bibir para perawat, sehingga pada suatu malam ia dipanggil oleh pimpinan perawat untuk menghadap di kantornya.

Siauw Tik Kwie merasa cemas, ia menduga pasti akan memperoleh teguran keras berhubung ulahnya itu. Tetapi dugaannya ternyata meleset, kecemasannya berubah menjadi kejutan yang tak terlupakan. Kepala perawat yang dijumpainya tidak marah, bahkan meminta dilukiskan dirinya. Segera Siauw Tik Kwie mengambil alat lukisnya dan di sketsnya kepala perawat itu dengan gembira.

Tahun 1966 seluruh naskah lukisan Siauw Tik Kwie yang bagus itu dihancurkan oleh penerbit Keng Po sendiri, karena ketakutan pada pemerintah baru Indonesia yang waktu itu tidak suka pada kebudayaan China. Ini sebuah tragedi besar dalam dunia komik Indonesia.

Sie Djin Koei hidup di daerah Kuilin di negeri China. Selama melukis komik Sie Djin Koei, Siauw Tik Kwie belum pernah sekaliun mengunjungi negeri China. Tahun 1987 ada seorang penerbit komik era 1960-an dan kolektor lukisan bernama Tjokro Atmodjo membiayai Siauw Tik Kwie ke Kuilin yang pada waktu itu sedang menyelenggarakan Festival Bunga Seruni. Siauw amat kagum pada Kuilin yang berbukit-bukit indah dan jumlahnya mencapai 100.000 bukit.

Tanggal 16 April 1988, Siauw Tik Kwie wafat.

Xue Rengui atau Sie Djin Koei

Xue Rengui lahir pada tahun 614, di Desa Xiu, Longmen, Jiangzhou County (setingkat kelurahan atau kecamatan) yang sekarang menjadi daerah Hejin di propinsi Shanxi. Saat itu adalah masa pemerintahan Kaisar Yang dari Sui, tapi masa mudanya tidak tercatat sejarah, selain fakta bahwa istrinya bermarga Liu (柳). Konon dia miskin dan bekerja sebagai petani. Pada masa itu kaisar kedua Dinasti Tang yaitu Kaisar Taizong bersiap memulai ekspedisi perang melawan Goguryeo pada tahun 644

Pada musim semi tahun 668, mereka masuk lebih jauh ke timur dan menaklukkan kota besar di timur laut Goguryeo yaitu Buyeo (扶餘, sekarang daerah Siping, Jilin), dan Xue digambarkan telah menjelajahi laut (kemungkinan Laut Jepang) dan menaklukkan 40 kota di wilayah timur laut Goguryeo, sebelum berjalan ke arah barat daya untuk bergabung dengan pimpinan tertinggi seluruh ekspedisi perang ini, Li Ji, di Pyongyang. Sesudah Pyongyang jatuh di akhir tahun 668, dengan demikian mengakhiri riwayat Goguryeo,

Sesudah itu, ketika rakyat Goguryeo memulai perlawanan terhadap Tang, Xue diserahkan tugas untuk mengamankan wilayah tersebut, tapi kemudian, kemungkinan pada tahun 675, Xue diturunkan dari jabatannya untuk alasan-alasan yang tidak dinyatakan dengan jelas dalam catatan-catatan sejarah dan diasingkan ke Prefektur Xiang (象州, sekarang sekitar Laibin, Guangxi), hanya diperbolehkan untuk kembali dari pengasingan kalau Kaisar memberikan amnesti.

Tahun 681, Kaisar Gaozong, mengenang jasa-jasa Xue, memanggil dia dan kembali mengangkat Xue menjadi jenderal. Pada tahun 682, ketika sisa-sisa Tujue Timur, dipimpin kepala suku Ashina Gudulu dan Ashide Yuanzhen (阿史德元珍), memerdekakan diri mereka dari Tang, Xue ditugaskan untuk menyerang Ashide Yuanzhen. Kehadirannya membuat gentar para prajurit Tujue Timur, yang menyangka dia sudah lama mati, dan Xue memperoleh kemenangan besar melawan Ashide Yuanzhen.

Xue wafat karena penyakit pada tahun 683. Putra-putranya Xue Na dan Xue Chuyu (薛楚玉), serta beberapa keturunan sesudahnya juga mengabdi pada negara sebagai jenderal.

Xue Rengui di Indonesia adalah Sie Djin Koei

Di Indonesia, Xue Rengui lebih populer dengan pelafalan Hokkian, yaitu Si Jin Kui (EYD).
Tahun 1952, dengan memakai teks terjemahan Oey Kim Tiang, Otto Swastika menggambarkan kisah kepahlawanan Xue Rengui (Hokkian: Sie Djin Koei, Sie Jin Kwie atau Si Jin Kui) untuk mingguan Star Weekly.

Penerbit Keng Po menerbitkan kumpulan kisah ini dalam dua seri yaitu Shi Djin Koei Tjeng Tang dan Sie Djien Koei Tjeng See. Cerita dari komik ini sangat panjang mulai dari Shi Djin Koei dilahirkan sampai dengan wafatnya, masih disambung lagi dengan cerita keturunannya. Semua nama tokoh memakai pelafalan Hokkian. Misalnya, Yeon Gaesomun berubah menjadi Khai Soubun dan Xue Dingshan menjadi Sie Teng San.

Kisah Xue Rengui sering dikisahkan dalam balutan budaya Jawa dengan nama Joko Sudiro.
Fiksi Sie Jin Kwie dalam bahasa Indonesia (Melayu Rendah) dimulai dengan Wa Kang Tjap Peh Lo Hoan Ong terbitan Kho Tjeng Bie pada tahun 1912. Disusul judul-judul fiksi tentang Kaisar Tang Taizong.

Beberapa judul terbit beberapa kali, sejak 1912, sampai sekarang. Misalnya, Lo Tong Tjeng Souw Pak, tulisan Kwee Khay Kee (Monsieur Kekasih) tahun 1953. Juga Sie Djin Koei Tjeng Tang (Soat Tong Houw Toan) dan Sie Djin Koei Tjeng See, lalu Hong Kiauw - Lie Tan, oleh penulis yang sama. Cerita fiksi ini dilanjutkan dengan Sih Kong yang terbit dalam bentuk komik.

Selain itu di tahun 1993 muncul kembali Sie Jin Kwie Berperang Ke Korea tulisan Markus Aceng Setiawan yang dilanjutkannya dengan menerbitkan Sie Jin Kwie Berperang Ke Barat di tahun 1998.

Komik “Sie Djin Koei” diluncurkan kembali
Pada hari Sabtu, tanggal 29 Januari 2011, di Mal Ciputra diluncurkan kembali komik cerita silat “Sie Djin Koei” dengan format yang lebih modern dan ejaan yang baru. Karya komikus Siaw Tik Kwei atau Otto Swastika ini kembali mengingatkan para pembaca ketika diterbitkan pada tahun 1955 di majalah mingguan “Star Weekly” dan harian “Sin Po”. Penerbit “Keng Po” juag menerbitkan komik pendek yang bersumber dari kedua media tersebut.

Saat peresmian peluncuran komik “Sie Djin Koei” versi baru ini, kata sambutan diberikan oleh Marsilam Simanjuntak, mantan Sekretaris Kabinet (Januari 2000), mantan Menteri Kehakiman (Juni 2001) dan Jaksa Agung Republik Indonesia (Juli 2001).

Marsilam juga membubuhkan tandatangannya diatas replika sampul komik “Sie Djin Koei”.

Acara peluncuran dilakukan atas kerjasama Mal Ciputra dengan Komunitas Masyarakat Tjersil (Tjerita Silat) dan Komunitas Komik Indonesia. Pada saat peluncuran, Komik “Sie Djin Koei” ini menggunakan teks ang dikerjakan oleh Oey Kim Tiang atau sering disingkat OKT, bekerjasama dengan salah satu staff “Star Weekly” yaitu Auwyong Peng Koen. Ini berdasarkan naskah asli “Sie Djin Koei” yang terbit pertama kali pada tahun 1912, yang bercerita tentang seorang tokoh pada zaman Dinasti Tang, saat kaisar Taizong berkuasa.

Di Indonesia, tokoh “Sie Djin Koei” telah diadaptasi kedalam bahasa Jawa, menjadi Pangeran Joko Sudiro. Ini merupakan salah satu proses alkulturasi di bumi Indonesia, seperti yang disampaikan oleh Woro Retno Mastuti dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia. Menurut Woro, sejauh ini ada 53 naskah Sie Djin Koei dengan berbagai judul, dan hampir seluruhnya anonim, atau tanpa nama pengarangnya.

Naskah-naskah kuno mengenai Sie Djin Koei tersebar di berbagai daerah di pulau Jawa, termasuk di Jakarta, Yogya, Solo dan Surabaya. Selain itu juga banyak kolektor luar negeri, seperti di Leiden, Koln, Berlin dan Paris.
TERJUAL

Senin, 22 Agustus 2011

Komik Djadoel Antik King Dul Cepot In Action Aduh Manisnja



Barang djadoel antik ini sebuah komik karya King, serial Dul Cepot In Action, berjudul : Aduh Manisnja.
Terbit : 26 Mei 1970
Tebal : 64 halaman
PS40
DIPESAN

Senin, 15 Agustus 2011

Komik Djadoel Antik Raf Topeng Maut


Barang djadoel antik ini sebuah komik karya RAF berjudul Topeng Maut.
Tebal 64 halaman. Satu buku tamat.
Penerbit : U.P. Dwi Djaja Djakarta, 1968
Harga Rp 75.000,-
DIPESAN

Komik Djadoel Antik RA Kosasih 4 Sekawan Dan Ibu Guru


Barang djadoel antik ini sebuah komik karya RA Kosasih Berjudul 4 Sekawan Dan Ibu Guru.
Tebal 120 halaman
Penerbit : P.T. Warga Raya Djakarta
Harga Rp 50.000,- belum ongkir
TERJUAL

Sabtu, 13 Agustus 2011

Komik Djadoel Antik Hans Drama Di Gunung Sanggabuana


Barang djadoel antik ini sebuah komik karya Hans Jaladara, berjudul Drama Di Gunung Sanggabuana. Satu buku tamat
Tebal 64 halaman. Kondisi baik dan utuh.
DEH
TERJUAL


Senin, 04 Juli 2011

Komik Antik Henky Kisah Sepasang Malaikat




Komik antik karya Henky berjudul Kisah Sepasang Malaikat.
Tidak Lengkap
Hanya sampai jilid 10
Hanya sampai halaman 402.
Kondisi : Jilid 9 dan 10 bagian atas tersiram tinta.
Kertas putih HVS dan cetakan baik serta jelas.
Harga tidak lengkap dan tersiram tinta Rp 75.000,-

Minggu, 26 Juni 2011

Komik Antik Sandhora Jilid 7


Komik antik karya Teguh Santosa berjudul Sandhora Jilid 7
Tidak Lengkap, hanya jilid 7
Harga Rp 35.000,-

Komik Djadoel Rim, Darah Penangkal


Komik djadoel karya Rim judul : Darah Penangkal
jumlah buku : 2 ( jilid 7 dan 9)
Harga Rp 40.000,- untuk 2 buku

Komik Djadoel Har, Dewi Kematian Jilid 3


Komik djadoel karya Har berjudul Dewi Kematian.
Jumlah buku : 1 (hanya jilid 3)
Tidak Lengkap
Harga Rp 20.000,-

Kamis, 23 Juni 2011

Komik Antik Gajah Mada



Komik antik karya SES ini berjudul Gajah Mada.
Penerbit : TB. Garuda - Surabaja.
Jumlah buku : 2
Tidak Lengkap dan Belum Tamat
Harga Rp 50.000,- untuk dua buku

Riwayat Gajah Mada

Gajah Mada lahir pada masa Raja Jayanagara (1309-1328). Ia bernama lahir Mada. Mula-mula ia seorang prajurit biasa kemudian naik pangkat menjadi Begelen atau kepala pasukan Bhayangkara.

Gajah Mada mula-mula patih dari Kerajaan Daha. Kemudian menjadi patih dari Kerajaan Daha dan Kerajaan Janggala. Gajah Mada seorang yang mengesankan, berbicara dengan tajam atau tegas, jujur dan tulus ikhlas serta berpikiran sehat.

Setelah Gajah Mada memadamkan pemberontakan Ra Kuti, pada tahun 1319 ia diangkat sebagai Patih Kahuripan. Dua tahun kemudian ia diangkat sebagai Patih Kediri.

Sebetulnya sejak tahun 1329, patih Majapahit yang bernama Aryo Tadah (Mpu Krewes) sudah menginginkan patih Gajah Mada dari Kediri menggantikan dirinya.

Gajah Mada menaklukkan Keta dan Sadeng terlebih dahulu sebelum akhirnya dilantik menjadi Mahapatih oleh Ratu Tribhuwanatunggadewi. Peristiwa ini terjadi pada tahun 1334.

Tahun 1339 Gajah Mada menyerang Swarnnabhumi (Sumatera) , pulau Bintan, Tumasik (sekarang Singapura), Semenanjung Malaya. Kemudian pada tahun 1343 Gajah Mada menaklukan Bedahulu (di Bali) dan Lombok, dan sejumlah negeri di Kalimantan seperti Kapuas, Katingan, Sampit, Kotalingga (Tanjunglingga), Kotawaringin, Sambas, Lawai, Kendawangan, Landak, Samadang, Tirem, Sedu, Brunei, Kalka, Saludung, Sulu, Pasir, Barito, Sawaku, Tabalung, Tanjungkutei, dan Malano.

Dilanjutkan pada zaman pemerintahan Prabu Hayam Wuruk (1350-1389) yang menggantikan Tribhuwanatunggadewi, ditaklukanlah wilayah Indonesia timur seperti Logajah, Gurun, Sukun, Taliwung, Sapi, Gunungapi, Seram, Hutankadali, Sasak, Bantayan, Luwu, Makassar, Buton, Banggai, Kunir, Galiyan, Salayar, Sumba, Muar (Saparua), Solor, Bima, Wandan (Banda), Ambon, Wanin, Seran, Timor, dan Dompo oleh Gajah Mada.

Disebutkan dalam Kakawin Nagarakretagama bahwa sekembalinya Hayam Wuruk dari upacara keagamaan di Simping, ia menjumpai bahwa Gajah Mada telah sakit. Gajah Mada disebutkan meninggal dunia pada tahun 1286 Saka atau 1364 Masehi.

Komik antik karya SES ini berjudul Gajah Mada.
Penerbit : TB. Garuda - Surabaja.
Jumlah buku : 2
Tidak Lengkap dan Belum Tamat
Harga Rp 50.000,- untuk dua buku
ES 50
Dari : id.wikipedia.org
TERJUAL

Komik Antik Sopoiku Si Itol


Komik antik karya Sopoiku berjudul Si Itol. Walaupun tak tertera pelukis komiknya di buku ini namun dipastikan pelukisnya adalah Sopoiku nama samaran dari Kho Wan Gie. Gambarnya khas sekali, mengingatkan orang pada tokoh Put On dimasa lalu. Kho Wan Gie dilahirkan tahun 1908 dan meninggal dunia pada bulan Mei tahun 1983.

Tebal : 62 halaman
Kondisi : Sampul hilang
Harga sampul hilang : Rp belum ongkir

Minggu, 19 Juni 2011

Komik Antik Perang Bubat 1357



Komik antik Perang Bubat. Sedjarah bergambar.
Kondisi : Sampul hilang.
Pengarang : Taruna hp.
Penerbit : Liong - Semarang
Ukuran buku : 21 cm x 15 cm
Tebal : 40 halaman
Harga Rp 25.000,-

Perang Bubat 1357

Tersebutlah Majapahit, negera dengan Hayam Wuruk sebagai raja. Gajah Mada sebagai patihnya yang adil berbudi tinggi cakap serta berani, - menjadilah negara Majapahit yang kuat dan aman.

Hanya satu kekurangan Majapahit pada saat itu, sang Baginda belum berpermaisuri. Dipelosok-pelosok negara puteri-puteri cantik jelita sederajat pantas menjadi permaisuri raja ditolak.

Akhirnya Dewi Pitaloka Tjitraresmi dari Kerajaan Sunda dipilih. Pitaloka dibawa oleh raja Sunda diiringin kebesaran akan disambutlah dengan kebesaran pula di Majapahit. Semua rakyat bersuka ria dengan adanya perkawinan agung.

Tapi Gajah Mada tak menyetujui karena fikirnya segi politik raja Sunda, karena negara kecil ingin sama sederajat dengan Majapahit dan raja Sunda datang dengan prajurit-prajurit pilihan bersenjata lengkap, berpuluh-puluh perahu mengiringin tamu agung itu. Siapa tahu setelah pesta di wilayah Majapahit lalu mendadak menyerang dari dalam tanpa Majapahit siap sedia ?

Daripada kalah siasat dan menyerang, lebih baik menyerang dulu, putusan Gajah Mada : bertindak menurut perhitungannya sendiri dan inilah kesalahan Gajah Mada (hanya kali ini saja)jang tercatat dalam sejarah Majapahit.

Raja Sunda dan pengiringnya digempur semua .....
TERJUAL

Komik Antik To To To Tora Tora Tora



Komik antik To To To Tora Tora Tora, Rahasia dibalik kisah penjerangan Djepang atas Pearl Harbour
Lukisan M. Thamrin Iljas.
Ukuran buku : 16 x 21 cm
Tebal : 46 halaman
Harga : Rp 40.000,-
BOOKED

Jumat, 17 Juni 2011

Komik Antik Malin Kundang Anak Durhaka


Komik antik karya Dahlan Djazh ini berjudul Malin Kundang Anak Durhaka. Sebenarnya agak ragu untuk menyebut buku ini komik, karena bentuknya unik. Gambar ada pada halaman selah kanan buku, sementara teks cerita ada disebelah kiri buku. Namun apapun namanya, komik atau buku cerita, yang jelas pengarangnya seorang komikus bernama Dahlan Djazh. Buku ini nampaknya hasil kolaborasi 2 orang, yang satunya bernama S. Sastradinata. Besar kemungkinan S. Sastradinata ini penulis ceritanya (teks) sementara Dahlan Djazh menjadi ilustratornya.
Penerbit : Mega Bookstore Djakarta
Tahun : 1963
Ukuran buku : 22 x 14,5 cm
Tebal : 32 halaman
Harga : Rp 40.000,-
BOOKED

Komik Antik Sebatang Kara Di Dunia



Komik antik karya Prapto ini berjudul Sebatang Kara Di Dunia. Penerbitnya bernama Pustaka Nina Djakarta. Tidak diketahui tahun berapa penerbitan komik ini, namun diperkirakan sekitar tahun 1961. Ejaan yang digunakan pun masih menggunakan ejaan tj untuk menyebut c dan dj untuk menyebut j.
Ukuran buku : 14,4 x 22,3 cm
Tebal setiap buku : 27 halaman
Tamat pada jilid 2 halaman 54.
Harga untuk kedua komik ini Rp 50.000,-
BOOKED

Kamis, 16 Juni 2011

Komik Antik Si Cengkerik


Komik antik Si Cengkerik ini selain sebuah komik juga sebuah buku mewarnai.
Harga Rp 15.000,-